Nama : Khafidin
Kelas : KPI 3B
NIM : 1164020083
السَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat ilahi Rabbi, atas
karunia-Nya kita bisa sama-sama berkumpul dalam rangka thalabulilmi, mencari
ilmu. Serta kita bisa bersilaturahim, bertatap muka di majlis yang mulia ini
dalam kadaan aman fi amanillah, sehat wal afiat. Mudah-mudaham setiap derap
langkah bisa membuahkan pahala bagi kita semua, bisa menjadi penghapus dosa dan
pengangkat derajat di hadapan Allah Swt.
Taklupa semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan
kita Nabi Muhammad Saw., kepada keluarganya, sahabatnya, para tabi’in, tabiut
tabiahum, kepada kita semua, serta kepada seluruh umatnya hingga akhir zaman
yang menjadikannya sebagai uswatun hasanah, suri tauladan yang baik.
ikhwanul
muslimin, bertemu lagi dengan saya khafidin, dalam kajian kali ini saya akan
membahas mengenai derita jomblo adalah kifarat dosa.
Jomblo adalah Ujian.
Punya pacar adalah Musibah.
Memiliki pasangan sah (suami/istri) adalah Rahmat.
Orang yang paling banyak
diuji adalah para nabi, para shalihin dan orang-orang yang semisalnya.
Berbahagialah sebagai seorang jomblo, karena jomblo adalah salah satu ujian
dari Allah sebagai tanda bahwa kita hampir selevel dengan para nabi dan
shalihin dalam hal diuji.
Silahkan buka dalam al quran surat an-nisa [3] ayat 14 hingga ayat 17.
“14. Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada
apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari
jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang.
Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang
baik (surga).
15. Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik
dari yang demikian itu?". untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah),
pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka
kekal didalamnya. dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta
keridhaan Allah. dan Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.
16. (yaitu) orang-orang yang berdoa: Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami telah
beriman, Maka ampunilah segala dosa Kami dan peliharalah Kami dari siksa
neraka,"
17. (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang
menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.”
Wanita, anak, harta dan
peliharaan adalah perhiasan dunia atau kesenangan dunia. Namun di waktu yang
sama, perhiasan dunia atau kesenangan dunia adalah ujian dari Allah Swt. Ujian
yang menarik adalah inta (hubb). “Hubb” (cinta) menjadi gejala yang paling
besar di masyakarat kita. Bahkan dijadikan sebagai sesembahan. Hingga ada
istilah “atas nama cinta” bahkan ada orang yang rela mati demi orang yang
dicintainya, dan lain-lain. Orang yang paling diuji dengan hubb ini adalah para
pemuda yang belum menikah (sebut saja jomblo). “Atas nama cinta” seorang jomblo
bisa berbuat dosa besar. Cinta yang arahnya kepada syahwat ini adalah ujian dan
fitnah kepada orang-orang yang beriman.
Nabi Saw. mengajarkan
banyak ilmu kepada para pemuda yang belum menikah. Hal ini terbukti dari adanya
bab Fitnatusy Syabab berupa nasihat nabi untuk para pemuda. Diantaranya dalah
hadis Nabi Saw berikut, “Berbahagialah kalian jika kalian adalah seorang
jomblo, karena sesungguhnya Allah Swt. memberi balasan kepada seseorang
tergantung tingkat kesulitannya dalam beramal.” Dan orang yang paling sulit itu
justru di masa muda, apalagi yang masih muda, apalagi yang belum pernah
berhubungan sex karena akan peasaran. Maka kata nabi berbahagialah.
Banyak anak muda
sekarang yang lebih mementingkan hura-hura, bersenang-senang dengan pacaran
dsbg. Di Indonesia, menjadi jomblo itu sulit. Tidak seperti di Arab, ketika ada
dua orang muda-mudi yang berdua-duaan, akan ditanya surat nikahnya. Ketika
check in ke hotel pun akan ditanya surat nikahnya. Berbeda dengan di Indonesia,
berdua-duaan bukan mahrom itu hal biasa.
Dalam hadis riwayat
Bukhari dan Muslim, terdapat 7 golongan yang mendapat naungan Allah di Padang
Mahsyar, golongan nomor 2 nya adalah pemuda yang tumbuh dalam keadaan taat
kepada Allah. Rasul pun bersabda, “Sesungguhnya anak muda yang datang ke
mesjid, lebih dicintai Allah daripada orangtua yang datang ke mesjid.” Dalam
hal ini, digunakan kata “Syakun” karena menjadi pemuda yang soleh itu berat,
modalnya IMAN dan SABAR (bukan kekuatan fisik). Golongan nomor 5 adalah seorang
lelaki yang digoda oleh wanita kaya dan cantik untuk berzina, kemdian
mengatakan “saya takut kepada Allah.”
“Orang yang beribadah
di masa sulit, pahalanya seperti hijrah kepada Rasul Saw.” Jomblo itu keadaan
yang sulit, jika kita tetap beribadah ketika jomblo, kita mendapat pahala
seperti para Muahjirin, seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, dan sahabat Muhajirin
lain. Seorang muslimah sholehah yang masih jomblo, pahalanya lebih besar
daripada laki-laki sholeh yang jomblo. Karena ujiannya lebih besar daripada laki-laki.
Menjadi jomblo adalah
kesempatan untuk mendapat level yang istimewa. Hadis Nabi Saw dari Ali, “Ibadah
yang paling baik adalah menunggu adanya kelapangan di masa-masa yang sulit.”
Hal ini lebih afdhol daripada ibadah-ibadah yang mubah, lebih afdhol daripada
ibadah yang sunnah, namun tidak lebih afdhol daripada ibadah yang wajib.
Misalnya, seseorang yang berumur 27 tahun, mengharapkan pernikahan sejak tamat
SMA (sekitar 18 tahun), maka selama masa penantiannya (9 tahun) dihitung ibadah
setiap detiknya oleh Allah Swt. Penantian ini tidak hanya untuk jodoh, namun
untuk segala hal, baik ujian fisik, perasaan, syahwat. Menanti datangnya
kesembuhan, menanti terbayarnya hutang sambil terus bekerja keras, menanti
hadirnya buah hati, dll. Semua penantian itu dihitung ibadah asalkan tidak
melakukan dosa selama masa penantian dan bersabar.
Apa amanat atau nasihat
Nabi Saw untuk para jomblo? Yaitu menjaga Iffah. Artinya menghindari dosa-dosa
yang diharamkan Allah Swt. Iffah dalam urusan syahwat dengan menjaga kemaluannya.
Iffah dalam urusan rezeki dengan menjaga diri untuk tidak meminta-minta. Tugas
yang paling luar biasa pahalanya di sisi Allah Swt. Berikut hadis dari Abu
Hurairah, Nabi bersabda: “Ada 3 golongan manusia yang Allah pasti akan menolong
mereka, yaitu: 1) mujahid fi sabilillah 2) Al-makatib.... 3) Orang yang menikah
karena ingin menjaga iffah.”
Ulasan ringkas materi
di atas:
Pemuda yang belum
menikah, akan mendapatkan janji dari Allah yaitu:
1. Menjadi salah satu dari
golongan Muhajirin.
2. Digolongkan ke dalam
satu golongan yang mendapat naungan Allah di Padang Mahsyar.
3. Pemuda yang taat.
Setiap detiknya bernilai ibadah di sisi Allah.
Cara mendapatkan semua
yang di atas tadi sedangkan kita belum menikah? Jawabannya ada di Alquran surat
An-Nur ayat 33:
Terjemahan:
“Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian
(diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. dan
budak-budak yang kamu miliki yang memginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat
Perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan
berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya
kepadamu. dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan
pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak
mencari Keuntungan duniawi. dan Barangsiapa yang memaksa mereka, Maka
Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka)
sesudah mereka dipaksa itu.”
Menjaga Iffah dalam hal
makan dengan tidak rakus. Menjaga Iffah dalam urusan berpakaian dengan
mengenakan pakaian yang pantas, bersih dan menarik. Yang paling tinggi
pahalanya yaitu menjaga Iffah dengan menahan hawa nafsu. Allah sendiri
mengatakan tidak tercela orang yang menikah karena ingin menjaga kehormatan,
karena hawa nafsu.
Rasul besabda, “Siapa
yang menjaga kehormatannya, Allah yang akan menjaga Iffahnya.” Iffah dengan
tidak mengganggu istri orang lain. “Iffah-lah kalian sehingga Allah akan
menjaga iffah pasangannya.” Siapa yang istrinya tidak mau diganggu orang lain,
maka jangan ganggu istri orang lain. Siapa yang adiknya tidak mau diganggu
orang lain, maka jangan ganggu adik orang lain. Karena “balasan itu tergantung
jenis amal”. Wallahu a’lam. Laki-laki yang baik itu adalah yang pencemburu. Posesif
dalam Islam itu baik. Karena Nabi pernah bersabda, “Ada 2 orang yang tidak akan
masuk surga dan dilaknat Allah, 1) Fattat (perempuan yang asal ngomong,
biasanya bilang “cenah” “katanya”); 2) Dayyus (orang yang tidak cemburu ketika
istrinya selingkuh).”
Ketika Ustadz Hanan
datang ke Papua, dijemput oleh seorang Bapak di Bandara. Bapak ini bercerita
tentang istrinya yang selingkuh. Bapak itu mengatakan, “Demi anak saya, saya
bersabar saja (dengan perselingkuhan isrinya).” Nah, hal ini tidak boleh. Suami
boleh memukul istri namun tidak melukainya.
Nabi bersabda,
“Berbaktilah kepada orang tua kalian, maka anak kalian akan berbakti kepada
kalian.”
Sifat Afiif (orang yang
mnejada iffahnya) bahkan rela mati kelaparan demi menjaga iffahnya. Buah atau
kebaikan bagi orang yang selalu menjaga Iffah yaitu:
1. Digolongkan diantara
ahli surga. Dalam QS. Al-Mu’minun dijanjikan surga Firdaus. Bahkan surga
Firdaus yang dijanjikan. Firdaus dibandingkan dengan surga yang lainnya seperti
surga lainnya dibandingkan dengan dunia. Surga yang lainnya jika dibandingkan
dengan dunia seperti setetes ujung jarum bahkan lebih lemah dari sayap nyamuk.
Nabi bersabda, “Siapa
yang menjamin bagi saya, akan menjaga diantara dua kakinya (kemaluannya) dan
menjaga diantara kedua janggutnya (lisannya), aku jaminkan baginya surga.” (HR.
Bukhari) Laki-laki menjaga kemaluannya dan perempuan menjaga lisannya.
2. Akan Allah berikan
jalan keluar ketika ada musibah dan doanya akan diistijabah (dikabulkan).
Hadisnya tentang 3 orang yang terkurung di dalam gua, orang pertama
mengatakan “Saya selalu berbakti kepada ibu dan tidak pernah mengecewakannya,
jika engkau rela dengan amalku ini maka bukakanlah pintu gua ini.” Maka
terbukalah sedikit pintu gua itu. Lalu orang kedua mengatakan “Saya punya
pekerja yang selalu mengambil upahnya sebelum pulang. Namun suatu hari dia lupa
mengambil upahnya sehingga saya membeli domba dari upahnya tersebut dan menternakannya sehingga berkembang biak.
Domba-domba itu banyak sehingga memenuhi bukit. Setelah beberapa tahun pekerja
saya itu kembali untuk mengambil upahnya, saya berikan seluruh domba itu
kepadanya hingga tak tersisa seekor domba. (Ini sifatnya wafaa yaitu
menyempurnakan hak orang lain). Jika Engkau rela dengan amalku ini,
selamatkanlah kami.” Maka terbukalah sedikit pintu gua itu. Terakhir, orang
ketiga mengatakan, “Saya punya seorang sepupu yang cantik sekali dan saya
menyukainya. Saya mengajaknya menikah, dia menolak. Suatu ketika, dia butuh
sekali pertolongan saya dan saya bilang, “jika engkau mau saya tolong,
berzinalah dengan saya”. Akhirnya saya tolong dia dan ketika saya sudah berada
di atas tubuhnya, saya teringat kepada Engkau lalu saya berlari karena takut
kepada Engkau. Jika engkau rela dengan ini, maka selamatkanlah kami.
3. Akan membuahkan baginya
cinta yang terindah (jodoh dunia akhirat). Jagalah iffah karena cinta sejati
itu anugerah dari Allah. “Orang yang beriman dan beramal saleh akan diberikan
wuddah (cinta).” Contohnya: Nabi Musa bersama istrinya.
“Syukuri nikmat jomblo dengan cara menjaga iffah”
Mudah-mudahan bermanfaat.
Wassalamu’alaykum Warahmatulah Wabarakatuh...