Senin, 01 Januari 2018

jomblo bagian dari amalan penghapus dosa



Nama              : Khafidin
Kelas               : KPI 3B
NIM                : 1164020083


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat ilahi Rabbi, atas karunia-Nya kita bisa sama-sama berkumpul dalam rangka thalabulilmi, mencari ilmu. Serta kita bisa bersilaturahim, bertatap muka di majlis yang mulia ini dalam kadaan aman fi amanillah, sehat wal afiat. Mudah-mudaham setiap derap langkah bisa membuahkan pahala bagi kita semua, bisa menjadi penghapus dosa dan pengangkat derajat di hadapan Allah Swt.
Taklupa semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw., kepada keluarganya, sahabatnya, para tabi’in, tabiut tabiahum, kepada kita semua, serta kepada seluruh umatnya hingga akhir zaman yang menjadikannya sebagai uswatun hasanah, suri tauladan yang baik.
 ikhwanul muslimin, bertemu lagi dengan saya khafidin, dalam kajian kali ini saya akan membahas mengenai derita jomblo adalah kifarat dosa.
Jomblo adalah Ujian.
Punya pacar adalah Musibah.
Memiliki pasangan sah (suami/istri) adalah Rahmat.
            Orang yang paling banyak diuji adalah para nabi, para shalihin dan orang-orang yang semisalnya. Berbahagialah sebagai seorang jomblo, karena jomblo adalah salah satu ujian dari Allah sebagai tanda bahwa kita hampir selevel dengan para nabi dan shalihin dalam hal diuji.
Silahkan buka dalam al quran surat an-nisa [3] ayat 14 hingga ayat 17.
“14. Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
15. Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?". untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. dan Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.
16. (yaitu) orang-orang yang berdoa: Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami telah beriman, Maka ampunilah segala dosa Kami dan peliharalah Kami dari siksa neraka,"
17. (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.”

Wanita, anak, harta dan peliharaan adalah perhiasan dunia atau kesenangan dunia. Namun di waktu yang sama, perhiasan dunia atau kesenangan dunia adalah ujian dari Allah Swt. Ujian yang menarik adalah inta (hubb). “Hubb” (cinta) menjadi gejala yang paling besar di masyakarat kita. Bahkan dijadikan sebagai sesembahan. Hingga ada istilah “atas nama cinta” bahkan ada orang yang rela mati demi orang yang dicintainya, dan lain-lain. Orang yang paling diuji dengan hubb ini adalah para pemuda yang belum menikah (sebut saja jomblo). “Atas nama cinta” seorang jomblo bisa berbuat dosa besar. Cinta yang arahnya kepada syahwat ini adalah ujian dan fitnah kepada orang-orang yang beriman.
Nabi Saw. mengajarkan banyak ilmu kepada para pemuda yang belum menikah. Hal ini terbukti dari adanya bab Fitnatusy Syabab berupa nasihat nabi untuk para pemuda. Diantaranya dalah hadis Nabi Saw berikut, “Berbahagialah kalian jika kalian adalah seorang jomblo, karena sesungguhnya Allah Swt. memberi balasan kepada seseorang tergantung tingkat kesulitannya dalam beramal.” Dan orang yang paling sulit itu justru di masa muda, apalagi yang masih muda, apalagi yang belum pernah berhubungan sex karena akan peasaran. Maka kata nabi berbahagialah.
Banyak anak muda sekarang yang lebih mementingkan hura-hura, bersenang-senang dengan pacaran dsbg. Di Indonesia, menjadi jomblo itu sulit. Tidak seperti di Arab, ketika ada dua orang muda-mudi yang berdua-duaan, akan ditanya surat nikahnya. Ketika check in ke hotel pun akan ditanya surat nikahnya. Berbeda dengan di Indonesia, berdua-duaan bukan mahrom itu hal biasa.
Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, terdapat 7 golongan yang mendapat naungan Allah di Padang Mahsyar, golongan nomor 2 nya adalah pemuda yang tumbuh dalam keadaan taat kepada Allah. Rasul pun bersabda, “Sesungguhnya anak muda yang datang ke mesjid, lebih dicintai Allah daripada orangtua yang datang ke mesjid.” Dalam hal ini, digunakan kata “Syakun” karena menjadi pemuda yang soleh itu berat, modalnya IMAN dan SABAR (bukan kekuatan fisik). Golongan nomor 5 adalah seorang lelaki yang digoda oleh wanita kaya dan cantik untuk berzina, kemdian mengatakan “saya takut kepada Allah.”
“Orang yang beribadah di masa sulit, pahalanya seperti hijrah kepada Rasul Saw.” Jomblo itu keadaan yang sulit, jika kita tetap beribadah ketika jomblo, kita mendapat pahala seperti para Muahjirin, seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, dan sahabat Muhajirin lain. Seorang muslimah sholehah yang masih jomblo, pahalanya lebih besar daripada laki-laki sholeh yang jomblo. Karena ujiannya lebih besar daripada laki-laki.
Menjadi jomblo adalah kesempatan untuk mendapat level yang istimewa. Hadis Nabi Saw dari Ali, “Ibadah yang paling baik adalah menunggu adanya kelapangan di masa-masa yang sulit.” Hal ini lebih afdhol daripada ibadah-ibadah yang mubah, lebih afdhol daripada ibadah yang sunnah, namun tidak lebih afdhol daripada ibadah yang wajib. Misalnya, seseorang yang berumur 27 tahun, mengharapkan pernikahan sejak tamat SMA (sekitar 18 tahun), maka selama masa penantiannya (9 tahun) dihitung ibadah setiap detiknya oleh Allah Swt. Penantian ini tidak hanya untuk jodoh, namun untuk segala hal, baik ujian fisik, perasaan, syahwat. Menanti datangnya kesembuhan, menanti terbayarnya hutang sambil terus bekerja keras, menanti hadirnya buah hati, dll. Semua penantian itu dihitung ibadah asalkan tidak melakukan dosa selama masa penantian dan bersabar.
Apa amanat atau nasihat Nabi Saw untuk para jomblo? Yaitu menjaga Iffah. Artinya menghindari dosa-dosa yang diharamkan Allah Swt. Iffah dalam urusan syahwat dengan menjaga kemaluannya. Iffah dalam urusan rezeki dengan menjaga diri untuk tidak meminta-minta. Tugas yang paling luar biasa pahalanya di sisi Allah Swt. Berikut hadis dari Abu Hurairah, Nabi bersabda: “Ada 3 golongan manusia yang Allah pasti akan menolong mereka, yaitu: 1) mujahid fi sabilillah 2) Al-makatib.... 3) Orang yang menikah karena ingin menjaga iffah.”
Ulasan ringkas materi di atas:
Pemuda yang belum menikah, akan mendapatkan janji dari Allah yaitu:
1.      Menjadi salah satu dari golongan Muhajirin.
2.      Digolongkan ke dalam satu golongan yang mendapat naungan Allah di Padang Mahsyar.
3.      Pemuda yang taat. Setiap detiknya bernilai ibadah di sisi Allah.
Cara mendapatkan semua yang di atas tadi sedangkan kita belum menikah? Jawabannya ada di Alquran surat An-Nur ayat 33:
Terjemahan:
“Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. dan budak-budak yang kamu miliki yang memginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat Perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari Keuntungan duniawi. dan Barangsiapa yang memaksa mereka, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa itu.”

Menjaga Iffah dalam hal makan dengan tidak rakus. Menjaga Iffah dalam urusan berpakaian dengan mengenakan pakaian yang pantas, bersih dan menarik. Yang paling tinggi pahalanya yaitu menjaga Iffah dengan menahan hawa nafsu. Allah sendiri mengatakan tidak tercela orang yang menikah karena ingin menjaga kehormatan, karena hawa nafsu.
Rasul besabda, “Siapa yang menjaga kehormatannya, Allah yang akan menjaga Iffahnya.” Iffah dengan tidak mengganggu istri orang lain. “Iffah-lah kalian sehingga Allah akan menjaga iffah pasangannya.” Siapa yang istrinya tidak mau diganggu orang lain, maka jangan ganggu istri orang lain. Siapa yang adiknya tidak mau diganggu orang lain, maka jangan ganggu adik orang lain. Karena “balasan itu tergantung jenis amal”. Wallahu a’lam. Laki-laki yang baik itu adalah yang pencemburu. Posesif dalam Islam itu baik. Karena Nabi pernah bersabda, “Ada 2 orang yang tidak akan masuk surga dan dilaknat Allah, 1) Fattat (perempuan yang asal ngomong, biasanya bilang “cenah” “katanya”); 2) Dayyus (orang yang tidak cemburu ketika istrinya selingkuh).”
Ketika Ustadz Hanan datang ke Papua, dijemput oleh seorang Bapak di Bandara. Bapak ini bercerita tentang istrinya yang selingkuh. Bapak itu mengatakan, “Demi anak saya, saya bersabar saja (dengan perselingkuhan isrinya).” Nah, hal ini tidak boleh. Suami boleh memukul istri namun tidak melukainya.
Nabi bersabda, “Berbaktilah kepada orang tua kalian, maka anak kalian akan berbakti kepada kalian.”
Sifat Afiif (orang yang mnejada iffahnya) bahkan rela mati kelaparan demi menjaga iffahnya. Buah atau kebaikan bagi orang yang selalu menjaga Iffah yaitu:
1.      Digolongkan diantara ahli surga. Dalam QS. Al-Mu’minun dijanjikan surga Firdaus. Bahkan surga Firdaus yang dijanjikan. Firdaus dibandingkan dengan surga yang lainnya seperti surga lainnya dibandingkan dengan dunia. Surga yang lainnya jika dibandingkan dengan dunia seperti setetes ujung jarum bahkan lebih lemah dari sayap nyamuk.
Nabi bersabda, “Siapa yang menjamin bagi saya, akan menjaga diantara dua kakinya (kemaluannya) dan menjaga diantara kedua janggutnya (lisannya), aku jaminkan baginya surga.” (HR. Bukhari) Laki-laki menjaga kemaluannya dan perempuan menjaga lisannya.
2.      Akan Allah berikan jalan keluar ketika ada musibah dan doanya akan diistijabah (dikabulkan). Hadisnya tentang 3 orang yang terkurung di dalam gua, orang pertama mengatakan “Saya selalu berbakti kepada ibu dan tidak pernah mengecewakannya, jika engkau rela dengan amalku ini maka bukakanlah pintu gua ini.” Maka terbukalah sedikit pintu gua itu. Lalu orang kedua mengatakan “Saya punya pekerja yang selalu mengambil upahnya sebelum pulang. Namun suatu hari dia lupa mengambil upahnya sehingga saya membeli domba dari upahnya tersebut dan  menternakannya sehingga berkembang biak. Domba-domba itu banyak sehingga memenuhi bukit. Setelah beberapa tahun pekerja saya itu kembali untuk mengambil upahnya, saya berikan seluruh domba itu kepadanya hingga tak tersisa seekor domba. (Ini sifatnya wafaa yaitu menyempurnakan hak orang lain). Jika Engkau rela dengan amalku ini, selamatkanlah kami.” Maka terbukalah sedikit pintu gua itu. Terakhir, orang ketiga mengatakan, “Saya punya seorang sepupu yang cantik sekali dan saya menyukainya. Saya mengajaknya menikah, dia menolak. Suatu ketika, dia butuh sekali pertolongan saya dan saya bilang, “jika engkau mau saya tolong, berzinalah dengan saya”. Akhirnya saya tolong dia dan ketika saya sudah berada di atas tubuhnya, saya teringat kepada Engkau lalu saya berlari karena takut kepada Engkau. Jika engkau rela dengan ini, maka selamatkanlah kami.
3.      Akan membuahkan baginya cinta yang terindah (jodoh dunia akhirat). Jagalah iffah karena cinta sejati itu anugerah dari Allah. “Orang yang beriman dan beramal saleh akan diberikan wuddah (cinta).” Contohnya: Nabi Musa bersama istrinya.

“Syukuri nikmat jomblo dengan cara menjaga iffah”
Mudah-mudahan bermanfaat.
Wassalamu’alaykum Warahmatulah Wabarakatuh...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar